
Energi alternatif semakin dibutuhkan, terutama di pedesaan yang sering mengalami keterbatasan akses listrik dan bahan bakar. Salah satu solusi yang praktis dan ramah lingkungan adalah biogas dari kotoran ternak. Selain membantu mengurangi limbah, biogas juga bisa digunakan sebagai sumber energi untuk memasak atau penerangan, sehingga lebih hemat dan berkelanjutan.
Proses pembuatan biogas cukup sederhana dan bisa dilakukan dengan peralatan yang mudah ditemukan. Pertama, siapkan digester atau tempat fermentasi yang bisa dibuat dari drum besar atau tangki tertutup. Kotoran ternak seperti sapi, kambing, atau ayam dicampur dengan air dalam perbandingan yang sesuai, lalu dimasukkan ke dalam digester. Proses fermentasi ini akan menghasilkan gas metana yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif.
Setelah beberapa minggu, gas yang terbentuk bisa mulai digunakan. Biogas yang dihasilkan dapat disalurkan melalui pipa ke kompor atau alat penerangan yang sudah disesuaikan. Ampas dari fermentasi kotoran ternak juga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang kaya nutrisi bagi tanaman. Dengan cara ini, tidak hanya energi yang didapat, tetapi juga hasil sampingan yang bermanfaat bagi pertanian.
Selain membantu menghemat biaya bahan bakar, biogas juga mengurangi pencemaran lingkungan. Gas metana yang dihasilkan dari kotoran ternak jika dibiarkan akan mencemari udara dan memperburuk efek rumah kaca. Namun, dengan mengolahnya menjadi biogas, gas tersebut bisa dimanfaatkan secara positif untuk kebutuhan sehari-hari. Ini adalah langkah sederhana namun berdampak besar dalam menjaga keseimbangan lingkungan.
Dengan memanfaatkan biogas, masyarakat desa bisa lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan energi mereka. Prosesnya mudah, bahan bakunya melimpah, dan manfaatnya sangat besar, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan. Jadi, ayo mulai memanfaatkan kotoran ternak sebagai energi ramah lingkungan dan wujudkan desa yang lebih hijau serta berkelanjutan!
Baca juga: Tentang Nara