Menanam padi secara organik semakin diminati karena hasil panennya lebih sehat, berkualitas tinggi, dan ramah lingkungan. Selain itu, metode ini juga mampu meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang. Namun, agar hasil panen lebih maksimal, ada beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan. Dengan teknik yang tepat, Anda bisa mendapatkan padi organik berkualitas tinggi tanpa perlu bergantung pada bahan kimia sintetis.
1. Persiapan Lahan dengan Pupuk Organik
Langkah pertama yang tidak boleh dilewatkan adalah menyiapkan lahan yang subur. Gunakan pupuk organik seperti kompos, pupuk kandang, atau pupuk hijau untuk memperkaya unsur hara dalam tanah. Selain itu, lakukan pengolahan tanah dengan sistem irigasi yang baik agar air dapat terserap dengan sempurna dan tidak menggenang terlalu lama.
2. Pemilihan Bibit Padi Unggul
Pilih bibit padi organik yang tahan hama dan penyakit serta sesuai dengan kondisi iklim di daerah Anda. Bibit berkualitas akan menghasilkan tanaman yang lebih sehat dan produktif. Sebelum menanam, rendam benih dalam air hangat selama 24 jam, lalu tiriskan dan simpan dalam wadah lembab selama 48 jam agar proses perkecambahan lebih optimal.
3. Pengendalian Hama dan Penyakit Secara Alami
Salah satu tantangan dalam pertanian organik adalah mengendalikan hama tanpa menggunakan pestisida kimia. Solusinya, manfaatkan pestisida nabati dari bahan alami seperti daun mimba, bawang putih, atau serai. Selain itu, metode pengendalian hayati seperti memelihara bebek di sawah bisa membantu mengurangi populasi hama secara alami.
4. Teknik Panen yang Tepat untuk Hasil Maksimal
Panen padi dilakukan saat bulir sudah menguning sekitar 85-90%. Gunakan alat panen yang tajam untuk menghindari kerusakan tanaman. Setelah dipanen, jemur padi di bawah sinar matahari selama 2-3 hari agar kadar airnya berkurang dan beras yang dihasilkan lebih tahan lama.
Baca juga: Tentang Nara