Nara

7 Kesalahan Fatal dalam Perencanaan Desa yang Harus Dihindari

Perencanaan yang baik adalah kunci utama dalam membangun desa yang maju dan sejahtera. Sayangnya, masih banyak desa yang terjebak dalam kesalahan perencanaan yang justru menghambat perkembangan. Jika desa ingin berkembang secara maksimal, maka beberapa kesalahan berikut ini harus dihindari sejak awal!

1. Tidak Berdasarkan Data yang Akurat
Banyak desa merancang program tanpa data yang jelas. Akibatnya, keputusan yang diambil sering kali tidak sesuai dengan kebutuhan sebenarnya. Data mengenai jumlah penduduk, potensi ekonomi, hingga kebutuhan infrastruktur harus dikumpulkan dengan akurat agar perencanaan benar-benar efektif dan tepat sasaran.

2. Minimnya Partisipasi Masyarakat
Desa bukan hanya milik perangkat desa, tetapi juga seluruh warganya. Sayangnya, masih banyak perencanaan yang dilakukan tanpa melibatkan masyarakat. Padahal, tanpa aspirasi dan dukungan warga, program yang dirancang bisa jadi kurang relevan dan sulit diterapkan. Partisipasi masyarakat sangat penting agar pembangunan benar-benar bermanfaat bagi semua.

3. Tidak Ada Evaluasi Program
Sering kali, desa hanya fokus pada perencanaan dan pelaksanaan, tetapi lupa melakukan evaluasi. Tanpa evaluasi, sulit mengetahui apakah program berjalan efektif atau justru ada kekurangan yang harus diperbaiki. Monitoring dan evaluasi berkala adalah langkah penting agar setiap program dapat terus berkembang dan memberikan dampak yang optimal.

4. Bergantung pada Bantuan Pemerintah Tanpa Mencari Alternatif
Banyak desa masih terlalu mengandalkan bantuan dari pemerintah pusat atau daerah tanpa mencoba mencari sumber pendanaan lain. Padahal, desa bisa mengembangkan potensi lokal, membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), atau mencari investor untuk membantu pembangunan. Kemandirian finansial desa akan membuat perencanaan lebih fleksibel dan berkelanjutan.

5. Tidak Memiliki Rencana Jangka Panjang
Sering kali, program desa hanya dibuat untuk jangka pendek tanpa memperhitungkan dampak jangka panjang. Akibatnya, pembangunan bisa terhenti di tengah jalan karena tidak ada kesinambungan. Setiap perencanaan harus memperhatikan keberlanjutan agar manfaatnya dapat dirasakan dalam waktu yang lama.

Baca juga: Tentang Nara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *