Banyak orang berpikir bahwa hidup di desa lebih murah dibandingkan di kota. Tapi benarkah demikian? Untuk menjawabnya, kita perlu menganalisis berbagai aspek pengeluaran seperti biaya makan, transportasi, tempat tinggal, hingga gaya hidup. Apakah desa benar-benar lebih ekonomis, atau justru ada biaya tersembunyi yang sering luput dari perhitungan?
1. Biaya Tempat Tinggal
Di kota, harga rumah dan sewa tempat tinggal bisa sangat mahal, terutama di pusat bisnis. Sementara itu, di desa, tanah dan rumah jauh lebih terjangkau. Bahkan, banyak orang desa memiliki rumah sendiri sehingga tidak perlu mengeluarkan uang untuk sewa. Dari sisi ini, desa jelas lebih ekonomis karena biaya hunian lebih rendah.
2. Biaya Makan dan Kebutuhan Pokok
Untuk urusan makan, desa memiliki keunggulan karena banyak bahan makanan bisa didapat langsung dari hasil kebun atau peternakan sendiri. Sayur, buah, bahkan ikan bisa diperoleh dengan harga murah atau gratis. Sebaliknya, di kota, hampir semua kebutuhan harus dibeli dengan harga yang lebih tinggi karena adanya biaya distribusi dan pajak.
3. Biaya Transportasi dan Gaya Hidup
Di kota, transportasi bisa menjadi pengeluaran besar, baik untuk bahan bakar kendaraan pribadi atau ongkos transportasi umum. Di desa, masyarakat cenderung lebih sering berjalan kaki atau menggunakan kendaraan pribadi dengan biaya bahan bakar yang lebih rendah. Namun, akses terhadap fasilitas hiburan dan gaya hidup modern lebih terbatas, sehingga bisa menghemat pengeluaran.
4. Biaya Kesehatan dan Pendidikan
Meski biaya hidup di desa lebih rendah, akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan berkualitas sering kali lebih sulit. Banyak penduduk desa yang harus pergi ke kota untuk mendapatkan fasilitas kesehatan atau pendidikan yang lebih baik, yang tentu saja memerlukan biaya tambahan. Inilah salah satu aspek di mana hidup di kota memiliki keuntungan tersendiri.
Baca juga: Tentang Nara