Di era digital seperti sekarang, sistem pembayaran mengalami evolusi yang sangat pesat. Dari transaksi tunai hingga ke dompet digital, masyarakat Indonesia kini semakin akrab dengan digital payment. Namun, tahukah Anda bagaimana sejarah awal digital payment di Indonesia? Yuk, simak fakta menarik berikut!
Perjalanan digital payment di Indonesia dimulai sejak kehadiran internet banking di awal tahun 2000-an. Saat itu, masyarakat mulai mengenal transaksi keuangan melalui website perbankan tanpa harus datang ke kantor cabang. Inovasi ini terus berkembang dengan hadirnya mobile banking yang membuat transaksi semakin praktis. Namun, digital payment benar-benar mulai populer ketika e-commerce berkembang pesat, mendorong perbankan dan fintech untuk menghadirkan solusi pembayaran yang lebih cepat dan aman.
Salah satu momen penting dalam perkembangan digital payment di Indonesia adalah kehadiran e-wallet atau dompet digital. Beberapa perusahaan fintech besar seperti GoPay, OVO, dan DANA mulai merajai pasar, menawarkan berbagai kemudahan bagi penggunanya. Dengan e-wallet, masyarakat dapat melakukan pembayaran hanya dengan beberapa ketukan di smartphone mereka, tanpa perlu membawa uang tunai atau kartu debit/kredit.
Inovasi dalam sistem pembayaran digital juga semakin berkembang dengan teknologi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). QRIS memungkinkan semua platform pembayaran digital terintegrasi dalam satu sistem, memudahkan konsumen dan merchant dalam bertransaksi. Selain itu, perkembangan digital payment di Indonesia juga didorong oleh kebijakan pemerintah yang mendorong cashless society, terutama di sektor UMKM dan transportasi publik.
Ke depan, digital payment di Indonesia diprediksi akan semakin canggih dengan hadirnya teknologi blockchain dan kecerdasan buatan (AI) dalam sistem keuangan. Dengan semakin banyaknya inovasi yang muncul, kita bisa berharap bahwa transaksi keuangan akan semakin mudah, cepat, dan aman. Jadi, sudahkah Anda beralih ke digital payment?
Baca juga: Tentang Nara